Dalam bidang kedokteran diperlukan berbagai analisis untuk menentukan berbagai unsur itu adalah sebagian saja yang dapat dikemukakan mengenai peranan kimia analisis dalam .
Kedokteran pertanian kelautan dan sebagainya Demikian juga di bidang industri profesi kesehatan dan bidang lainnya kimia analisis memberikan peranan yang tidak sedikit Dalam.
Kimia Analisis Bidang ini berkaitan Manfaat ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia adalah dalam bidang kedokteran manfaat ilmu kimia memegang peranan penting dalam . Peran ilmu kimia dalam kehidupan seharihari peranan ilmu kimia dalam bidang kedokteran peranan kimia Pendahuluan Kimia Analisis Perlakuan Data Hasil Praktikum Kromatografi Seriometri. Dalam bidang kedokteran diperlukan berbagai analisis untuk menentukan berbagai unsur Itu adalah sebagian saja yang dapat dikemukakan mengenai peranan kimia analisis dalam kehidupan.
Kompleks atau senyawa koordinasi dalam industri kimia analisis dan Setiap komponen memainkan peranan dalam pembentukan Dalam dunia kedokteran darah sangat diperlukan untuk.
Pemanfaatan Analisis kimia ini dalam bidang kedokteran seperti : dimanfaatkan untuk membuat bahan-bahan kimia sering digunakan sebagai obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan basil penelitian terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat secara medis terhadap suatu penyakit. Contohnya, etanol atau alkohol digunakan dalam proses pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat kedokteran.
contoh penerapan ilmu kimia dalam ilmu kedokteran:
-penerapan ilmu kimia dalam operasi
Perkembangan ilmu kedokteran dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya memasuki kajian dalam tingkat molekuler.
Ilmu kedokteran molekuler dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar molekuler berbagai penyakit. Berbagai kajian molekuler ilmu kedokteran diantaranya adalah Stem Cell, Rekayasa genetik dan salah satu diantarannya adalah Herbal. Herbal yang merupakan produk alami banyak dikaji mekanisme molekuler dalam mengobati penyakit. Sudah menjadi rahasia umum bahwa herbal indonesia dan herbal dari negara lain sudah terbukti mampu mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, kanker, leukimia, thalassemia dll. Hanya saja mekanisme kerja senyawa aktif maupun crude ekstrak dari herbal tersebut dalam dunia kedokteran belum banyak diketahui. Publikasi internasional tentang mekanisme molekuler herbal yang berasal dari Indonesia belum sebanyak di negara lain. Itu yang menjadi alasan mengapa herbal Indonesia yang kalah bersaing di pasaran dibandingkan dengan herbal dari Cina misalnnya.
Ilmu kedokteran molekuler dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar molekuler berbagai penyakit. Berbagai kajian molekuler ilmu kedokteran diantaranya adalah Stem Cell, Rekayasa genetik dan salah satu diantarannya adalah Herbal. Herbal yang merupakan produk alami banyak dikaji mekanisme molekuler dalam mengobati penyakit. Sudah menjadi rahasia umum bahwa herbal indonesia dan herbal dari negara lain sudah terbukti mampu mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, kanker, leukimia, thalassemia dll. Hanya saja mekanisme kerja senyawa aktif maupun crude ekstrak dari herbal tersebut dalam dunia kedokteran belum banyak diketahui. Publikasi internasional tentang mekanisme molekuler herbal yang berasal dari Indonesia belum sebanyak di negara lain. Itu yang menjadi alasan mengapa herbal Indonesia yang kalah bersaing di pasaran dibandingkan dengan herbal dari Cina misalnnya.
Dalam kedokteran molekuler para penelitinya yang sebagian besar berasal dari fakultas kedokteran memiliki keterbatasan dalam kemampuan menganalisis herbal. Pada umumnya para dosen di Fakultas Kedokteran beharap akan ada mahasiswa dengan latar belakang kimia atau farmasi yang mampu mengeksktrak crude maupun senyawa aktif berbagai herbal. Mereka akan membandingkan kinerja senyawa aktif dari produk alami dengan produk sintetik. Atau mengkombinasikan keduanya. Sebagai contoh adalah dalam pengobatan kanker. Ada kombinasi dengan senyawa turunan terpenoid yang merupakan produk alami dengan siRNA yang merupakan senyawa sintetik.
Untuk lebih jelasnya kita dapat mengkaji mekanisme molekuler penyakit kanker oleh herbal X misalnya. Herbal X yang mengandung senyawa aktif Y misalnya mampu menekan resiko kanker pada stadium tertentu melalui mekanisme A sedangkan siRNA mampu menekan melalui mekanisme Y sehingga penyebaran kanker akan lebih dapat dikurangi. Herbal pada umumnya mampu memicu sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri yang dikenal dengan istilah Apoptosis. Jadi sering terjadi kesalahpahaman pada masyarakat umum bahwa herbal tertentu mampu mengobati berbagai penyakit kanker. Itu boleh jadi benar tapi pasti tidak tepat. Benar bukan berarti tepat. Contoh wortel baik untuk mata. Dengan asumsi kelinci yang makan wortel tidak pernah pakai kacamata, Itu benar tapi tidak tepat.
Begitu pula dengan herbal pengobat kanker. Senyawa aktif yang baik untuk kanker payudara belum tentu baik untuk kanker prostate misalnya. Mekanisme kerjanya berbeda. Dalam skala molekuler invitro dikenal dengan IC50 cell lines. Dalam mekanisme molekuler apoptosis sel kanker dikenal dengan mekanisme molekuler intrinsik dan mekanisme molekuler ekstrinsik atau kombinasi keduanya. Ini yang sekarang banyak dikaji apapun jenis kankernya.
Untuk lebih jelasnya kita dapat mengkaji mekanisme molekuler penyakit kanker oleh herbal X misalnya. Herbal X yang mengandung senyawa aktif Y misalnya mampu menekan resiko kanker pada stadium tertentu melalui mekanisme A sedangkan siRNA mampu menekan melalui mekanisme Y sehingga penyebaran kanker akan lebih dapat dikurangi. Herbal pada umumnya mampu memicu sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri yang dikenal dengan istilah Apoptosis. Jadi sering terjadi kesalahpahaman pada masyarakat umum bahwa herbal tertentu mampu mengobati berbagai penyakit kanker. Itu boleh jadi benar tapi pasti tidak tepat. Benar bukan berarti tepat. Contoh wortel baik untuk mata. Dengan asumsi kelinci yang makan wortel tidak pernah pakai kacamata, Itu benar tapi tidak tepat.
Begitu pula dengan herbal pengobat kanker. Senyawa aktif yang baik untuk kanker payudara belum tentu baik untuk kanker prostate misalnya. Mekanisme kerjanya berbeda. Dalam skala molekuler invitro dikenal dengan IC50 cell lines. Dalam mekanisme molekuler apoptosis sel kanker dikenal dengan mekanisme molekuler intrinsik dan mekanisme molekuler ekstrinsik atau kombinasi keduanya. Ini yang sekarang banyak dikaji apapun jenis kankernya.
Gen P53 sesuai dengan namanya adalah gen yang proteinnya memiliki berat molekul 53 kilodalton. Gen p53 akan terpacu ekspresinya bila terjadi kerusakan DNA. Pada awaknya p53 akan menghambat replikasi sel sehingga sistem perbaikan DNA mempunyai peluang untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Namun apabila kerusakan tersebut tak dapat diperbaiki, maka p53 akan memicu apoptosis. Jadi dalam hal ini apoptosis merupakan backup mechanisme sekiranya mutasi tak berhasil diperbaiki oleh sistem perbaikan DNA. Pengaruh senyawa aktif dari herbal misalnya akan tampak pada salah satu atau keduanya pada level RNA dan protein. Tetapi perlu diingat untuk menuju gen p53 akan banyak tahap mekanisme yang perlu dikaji. Demikian kajian singkat tentang peran ahli kimia dalam kedokteran molekuler dengan kanker sebagai salah satu contohnya.Akhir kata semoga para ahli kimia apapun latar belakangnya apakah itu kimia analitik, kimia fisik, organik dan biokimia akan mampu berperan dalam kedokteran molekuler.
Kata Pencarian Artikel ini:
senyawa terpenoid, penyakit molekuler, mekanisme gen kanker prostat, p53 mechanism, mekanisme kerusakan sel.
Kata Pencarian Artikel ini:
senyawa terpenoid, penyakit molekuler, mekanisme gen kanker prostat, p53 mechanism, mekanisme kerusakan sel.
- produk olahan bahan kimia
Pembahasan ringkas tentang materi, wujud, sifat dan perubahan dari materi serta energi merupakan ruang lingkup pengkajian ilmu kimia. Saat ini perkembangan ilmu kimia sangat pesat dan telah memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan manusia.
Ilmu Kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak produk yang telah kita pergunakan seperti, sabun, deterjen, pasta gigi dan kosmetik. Penggunaan polimer pengganti untuk kebutuhan industri dan peralatan rumah tangga dari penggunaan bahan baku logam telah beralih menjadi bahan baku plastik polivynil clorida (PVC). Kebutuhan makanan juga menjadi bagian yang banyak dikembangkan dari kemasan, makanan olahan sampai dengan pengawetan.
Luasnya area ilmu kimia, sehingga keterkaitan antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya menjadi sangat erat. Peran ilmu kimia untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti pada bidang geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan material bumi; logam maupun minyak bumi.
Pada bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-zat yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan Insektisida. Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan
Pada bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-zat yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan Insektisida. Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan
Obat-Obatan
Dari berbagai macam obat untuk kepentingan medis yang sudah dikenal di pasaran, misalnya beberapa macam obat batuk, sakit kepala, flu, antibiotik, antihistamin, kosmetik, dan vitamin sebagian besar mengandung bahan kimia. Bahan kimia obat untuk keperluan medis, baik murni maupun cmpuran, memegang peranan penting di dalam masyarakat modern. Obat untuk tujuan medis secara legal direkomendasikan oleh departemen kesehatan RI, sehingga penggunaan obat yang tidak seduai aturan medis dapat membahayakan pengguna. Karena ketidakcocokan, salah obat, atau over dosis (melebihi dosis maksimum) dapat berakibat serius, misalnya alergi, muntah-muntah, gelisah, kejang-kejang, hilang kesadaran, bahkan sampai pada tingkat terparah, yaitu kematian.
Perkembangan teknologi farmasi saat ini sudah mencapai fase designer drug. Obat baru telah dapat dikembangkan hingga ribuan macam dengan berbagai khasiat dan kegunaan. Globalisasi ikut menerpa Indonesia, termasuk dalam pemakaian dan masalah penyalahgunaan obat. Penyalahgunaan obat di Indonesiia masih tetap marak. Angka genarasi muda penerus bangsa yang terpuruk dalam ketergantungan obat terus meningkat. Olah karena ituu pengetahuan tentang bahan kimia obat sangat diperlukan oleh seluruh lapusan masyarakat, khususnya oleh pendidik dan siswa.
Oleh karena itu, penulis berharap stelah membaca artikel ini, diharapkan para pembaca dapat menguasai materi yang berhubungan dengan bahan kimia obat dalam medis dan menyesuaikan dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari agar bahan kimia dan perkembangan ilmu kimia itu sendiri dapat kita rasakan manfaat dan kegunaannya. Agar dapat memanfaatkan obat-obatan dengan baik dan tidak mengganggu kesehatan badan, perlu adanya pengetahuan yang cukup seputar daftar dan simbol farmasi. Mengingat konsumen obat-obatan tidak semuanya berkecimpung di bidang kimia, artinya tidak semua konsumen mengetahui dampak bahkan bahaya dari obat yang akan mereka konsumsi, pembuat obat atau produsen haruslah memasang label peringatan. Lebel tersebut antara lain simbol R menunjukkan bahwa obat yag bersangkutan telah terintegrasi di kementrin perdagangan, simbol bulatan dengan warna tertentu (hijau, biru, merah, dan huruf K didalamnya serta tanda positif merah dalam lingkaran merah) menunjukkan tingkat keamanan obat, simbol berupa tanda peringatan menunjukkan bahwa obat yang bersangutan bisa dibeli bebas tanpa menggunakan resep dokter tetapi di dalam penggunaannya harus memperhatikan tanda peringatan yang dicantumkan.
Dengan mengacu pada Undang-undang farmasi dari WHO, berdasarkan tingkat keamanannya obat yang beredar secara legal untuk keperluan medis di Indonesia dikelompokkan menjadi empat kategori yang masing-masing diberi tanda khusus berupa bulatan dengan warna tertentu, yaitu: obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, dan obat bius.
1. Obat bebas
Obat bebas adalah obat yabf dijual bebas di pasaran dan dapat
dibeli tanpa menggunakan resep dikter. Obat-obatan kelompok ini diberi tanda khusus pada kemasan dan label, tanda khusus obat bebas berupa lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh: Paracetamol.
2. Obat bebas terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat yang harus menggunakan resep dokter, tetapi masih dapat dijual atau dibeli tanpa resep, kelompok obat bebas terbatas diberi khusus pada kemasan dan labelnya yang berupa lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam, pada kelompok obat bebas terbatas diberi tanda perinngatan. Ada enam macm tanda peringatan untuk kelompok obat terbatas, ditulis dengan huruf berwarna hitam diatas dasar putih. Tanda-tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, dengan bentuk persegi panjang berukuran panjang hitam 5 inci, lebar 2 inci dan termasuk pemberitahuan putih.
Contoh: CTM
3. Obat Keras
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan menggunakan resep dari dokter. Tanda khusus pada kemasan dan labelnya adalah huruf K dalam lingkaran berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam seperti gambar di samping. Obat psikotropika adalah obat keras alami dari sintesis bukan narkotika, yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada sistem saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Contoh: Diazepam, Phenobarbital.
4. Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintess atau semi sintesis yang dapat menyebaban penurunan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan menyebabkan ketergantungan. Contoh: Morfin.
Setelah kita memahami tanda dan peringatan pada kemasan obat tersebut, mari kita tinjau pengelompokan obat menurut khasiatnya.
1. Obat Analgetika-Antipiretika
Istilah Analgetika-Antipiretika sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga kita karena istilah ini merupakan cara pengobatan yang bisa dilakukan sendiri tanpa menggunakan resep dokter. Analgetik atau obat penghalang nyeri adalah zat-zat yang berkhasiat megurangi atau menghalau rasa nyerti tanpa menghilangkan kesadara. Sedangkan Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh. Anti-inflamasi adalah obat atau zat-zat yang dpat mengobati peradangan atau pembengkakan. Obat-obatan analgesik mempunyai efek antipiretik, obat-obatan kelompok analgesik-antipiretik biasanya digunakan untuk mengobati penyakit dengan gejala demam (suhu tubuh meningkat( dan nyeri seperti influenza dan selesma. Obat-obatan kelompok ini relative mempunyai efek samping yang ringan sehingga dijual bebas di pasaran.
Saat dikonsumsi obat analgesik ini bekerja di pusat pengatur suhu tubuh yang terletak di batang otak. Selain itu kelompok obat ini mampu melebarkan pembuluh darah kulit dan memicu produksi keringat sehingga akan semakin banyak panas yang dibuang keluar. Selain bekerja pada susunan saraf pusat, analgesik-antipiretik juga dapat mencegah pembentukan prostagladin, yakni zat yang menimbuklan rasa nyeri dan peningkatan suhu tubuh.
ASPIRIN sebagai Analgetika dan Antipiretika pertama di dunia
Pada tahun 1879, Felix Hoffman, seorang ahli kimia yang bekerja dengan Friedrich Bayer dan Co. Telah berhasil mengidentifikasikan gugus fungsi hidroksil dalam asam salisilat dari gugus asetil. Ternyata asam salisilat ini lebih “ramah” terhadap perut. Ditahun 1899, ia menemukan kembali formula Gerhardt. Hoffman membujuk Bayer untuk memasarkan obat itu, yang selanjutnya muncul di pasar dengan nama pasaran “Aspirin”. Zat baru itu dinamakan Aspirin berdassarkan akronim:
A: Gugus asetil
Spir: nama bunga tersebut dalam bahasa Latin
Spiraea: suku kata tambahan yang sering kali digunakan
In: untuk zat pada masa tersebut
Aspirin masih mempunyai efel samping, tetapi zat ini lebih baik dari asam salisilat atau salisilin. Aspirin adalah zat sintetik pertama di duni dan penyebab utama perkembangan industri farmateutikal. Bayer mendaftarkan Aspirin sebagai merk dagang pada 6 Maret 1899.
2. PARASETAMOL sebagai alternatif Aspirin
Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik yang populer dan dugunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal, dan sakit ringan, serta demam. Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti Aspirin, Parasetamol tidak memiliki sifat antiradang. Jadi, Parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis NSAID. Dalam dosis normal, Parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah, ginjal, atau duktus arteriosus pada janin.
3. PIRAZOLON
Di pasaran Pirazolon terdapat pada Antalgin, Neuralgin, dan Novalgin. Obat ini sangat manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri, tetapi Pirazolon mempunyai potensi menimbulkan efek yang berbahaya yakni Agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena itu penggunaan analgesik kelompok ini harus atau wajib dengan sepengetahuan dokter atau menggunakan resep dokter.
4. ASAM MEFENAMAT
Asam Mefenamat termasuk obat penghilang rasa nyeri. Digunakan untuk mengatasi berbagai rasa nyeri, terutama digunakan untuk mengatasi sakit gigi, nyeri otot, nyeri sendi, dan sakit ketika atau menjelang haid. Efek samping dari obat ini adalah merangsang dan merusak lambung. Oleh sebab itu, hati-hati bagi pengidap gangguan lambung. Di masyarakat Asam Mefenamat sangat terkenal terutama Asam Mefenamat dengan merk ponstan karena dirasakan sangat manjur sebagai penghilang sakit atau nyeri pada sakit gigi. Obat ini tidak diperkenankan dibeli bebas tetapi harus menggunakan resep dokter. Asam mefenamat mempunyai efek samping terhadap saluran cerna sering berupa gejala iritasi terhadap lambung.
5. Ibuprofen
Ibuprofen digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat artritis juga tergolong dalam kelompok analgesik dan antipiretik. Obat ini dijual dengan merk dagang Advil, Motrin, Nuprin, dan Brufen. Ibuprofen selalu digunakan sebagai obat sakit kepala. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengurangi sakit otot, nyeri haid, selesma, flu, dan sakit selepas pembedahan. Nama kimianya adalah asam 2-4-isobutil-fenil-propionat. Efek analgesik dari obat ini hampir sama dengan Aspirin. Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui.
Selain jenis obat-obatan, ternyata zat kimia juga berkhasiat dan dapat dimanfaatkan berupa jamu sesak napas. Hl ini juga menunjukkan kepada kita bahwa perkembangan ilmu kimia terjadi secara luas dan berbagai macam. Mari kita tinjau zat kimia yang berfungsi sebagai campuran pada jamu.
Sebagian masyarakat Indonesia melakukan pengobatan sendiri dengan obat tradisional (28,7%). Ramuan yang paling disukai berupa serbuk yang disedu air matang yang masih ada rasa dan aroma ramuan asli. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, jamu dapat dicampur kuning telur, madu, jeruk nipis, dan anggur.
Uji laboratorium oleh Badan POM menemukan bahwa ada obat tradisional yang dicampur bahan kimia berkhasiat obat (BKO) yang umumnya termasuk daftar obat keras yang memerlukan resep dokter. BKO yang ditemukan tersebut antara lain adalah fenilbutason, deksametason, CTM, allopurinol, parasetamol, ibuprofen, furosemid, piroksikam, teofilin, kafein, metiltestosteron, natrium diklofenak, dan asam mefenamat. Penggunaan BKO yang tidak tepat dan dosis yang tidak sesuai dapat menyebabkan berbagai efek samping seperti iritasi saluran cerna, kerusakan hati/ginjal, gangguan penglihatan dan ritmik irama jantung. Berdasarkan Permenkes Nomor: 246/ Menkes/ Per/ V/ 1990, obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat obat, serta bahan yang tergolong obat keras atau narkotika.
Badan POM memberikan peringatan secara keras kepada produsen dan sarana distribusi untuk menarik serta memusnahkan obat tradisional bercampur BKO tersebut. Selain itu, Badan POM membuat peringatan publik yang disebarkan oleh Dinas kesehatan kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi obat tradisional yang dicampur BKO. Obat tradisional bercampur BKO umumnya diproduksi industri kecil obat tradisional yang belum berijin, belum bernomor registrasi, atau beregistrasi fiktif. Beberapa perusahaan yang mempunyai nomor registrasi ada yang telah dibatalkan. Penyalahgunaan bahan kimia berkhasiat obat ternyata tidak hanya dilakukan di tingkat industri, tapi ditengarai dilakukan juga di tingkat pengecer dan konsumen. Banyak pengecer obat tradisional yang melakukan penambahan BKO pada obat tradisional yang diramunya.
Badan POM memberikan peringatan secara keras kepada produsen dan sarana distribusi untuk menarik serta memusnahkan obat tradisional bercampur BKO tersebut. Selain itu, Badan POM membuat peringatan publik yang disebarkan oleh Dinas kesehatan kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi obat tradisional yang dicampur BKO. Obat tradisional bercampur BKO umumnya diproduksi industri kecil obat tradisional yang belum berijin, belum bernomor registrasi, atau beregistrasi fiktif. Beberapa perusahaan yang mempunyai nomor registrasi ada yang telah dibatalkan. Penyalahgunaan bahan kimia berkhasiat obat ternyata tidak hanya dilakukan di tingkat industri, tapi ditengarai dilakukan juga di tingkat pengecer dan konsumen. Banyak pengecer obat tradisional yang melakukan penambahan BKO pada obat tradisional yang diramunya.
Aminofilin adalah garam teofilin dengan basa organik larut air yang merupakan bronkhospasmolitika kuat. Dosis diatur secara individual pada kisaran 200 – 400 mg. Efek samping teofilin antara lain gangguan sistem syaraf pusat, takhikardia, takhiaritmia, dan gangguan alat cerna. Teofilin harus diberikan secara hati-hati pada penderita epilepsi, gangguan ritme jantung, dan penyakit hati. Efedrin tergolong simpatomimetika tidak langsung melalui pembebasan noradrenalin granula cadangan di syaraf simpatik. Pada dosis tinggi menyebabkan takhifilaksi yang menghilang setelah 1–2 minggu penghentian obat. Efek samping steroid jangka panjang sangat berbahaya sehingga harus digunakan secara ketat dan diawasi dengan cermat. Kortikosteroid menstimulasi glukoneogenesis protein dengan meningkatkan penguraian protein, kadar gula darah, dan pembentukan glikogen dalam hati. Kortikosteroid juga menurunkan fungsi jaringan limfe sehingga menyebabkan limfopenia dan pengecilan limfosit. Efek samping kortikosteroid antara lain tukak lambung. Kerja katabolik dapat menyebabkan atrofi otot, kulit, dan jaringan lemak akibat penguraian matriks tulang mesenkhim akibat kerja antagonis vitamin D yang berujung pada osteoporosis. Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat menyebabkan sindrom Cushing berupa “moon face”, obesitas, hiperkolesterolemia, sampai penurunan reaksi imun.
Pengecer jamu mungkin hanya terminal dari carut marut perjalanan BKO yang akan berujung pada efek samping dan komplikasi yang menyengsarakan. Ketika Badan POM merisaukan penggunaan BKO yang ceroboh, para pengelola program kesehatan anak tengah berjuang keras meminta kader di desa diberi wewenang memberikan kotrimoksazol pada anak penderita pneumonia. Upaya tersebut semata-mata bertujuan untuk menurunkan kematian anak balita di Indonesia. Seperti kader di desa, seharusnya produsen dan pengecer obat tradisional dapat menjadi mitra dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Apa yang harus kita lakukan agar kehadiran obat yang terjangkau dapat dinikmati sebagai anugerah yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
Obat merupakan salah satu bahan kimia yang perkembangan nya cukup pesat. Antibiotic juga merupakan salah satu jenis obat yang sering di gunakan. Kalau tadi kita telah membahas obat dari nama dan kegunaannya.. sekarang kita akan meninjau jenis obat berdasarkan indikasi atau penyakit yang dapat disembuhkan. Penulis mengambil beberapa contoh penyakit yah sering terjadi di kehidupan sehari-hari kita.
1. Obat flu
Umumnya, penyakit pilek atau influenza disertai demam dan batuk biasanya, obat untuk meredakan penyakit ini disebut obat flu. Influenza biasanya di sebabkan oleh virus. Komposisi obat flu terdiri atas obat analgesik, anti piretik, dekongestan, dan obat alergi.
a. Obat analgesik dan antipiretik
Obat-obatan yang termasuk analgesic dan antipiretik, diantaranya asetosal, asetaminofen, salisilamid, asam mefenamat, dan kafein
b. Obat dekongestan
Fenilpropanolamina HCI dan efedrima HCI merupakan contoh obat dekongestan. Obat ini membantu melegakan saluran hidung sehingga tidak tersumbat.
c. Obat antialergi
Obat yang termasuk jenis antialergi adalah klorofenilamin maleat dan dekstrometorfan HBr. Obat generic yang dapat kamu gunakan untuk sakit seperti ini adalah parasetamol atau asetosal.
2.Obat batuk
Batuk umumnya dikelompokan menjadi betuk kering dan batuk berdahak. Adapun batuk berdahak disebut batuk produktif karena mengeluarkan banyak dahak. Batuk berdahak umumnya disebabkan oleh flu. Obat batuk mengandung zat expektoran dan zat anti alergi. Seperti obat anti influenza, obat batuk tidak boleh digunakan terus menerus.
3. Obat sakit lambung
Sakit lambung atau sakit mag ringan dapat di obati dengan antasida, suatu obat yang dapat menetralkan asam lambung. Untuk mengatasi rasa kembung pada lambung digunakan senyawa simetikon, sedangkan untuk mengurangi kejang perut digunakan senyawa papaverina HCI.
4. Obat diare
Obat diare bersifat atsorptif sehingga dapat menyerap racun dari dalam tubuh. Zat aktifnya berupa karbon aktif, silicon dioksida, kaolin, dan pectin selain itu dapat juga di gunakan zat yang bersifat astringent yang dapat mengecilkan jaringan yang membuatnya pesat misalnya tannin yang terdapat dalam teh pekat atau daun jambu.
5. Antibiotic
Antibiotik yang ditemukan kali pertama pada 1928 oleh alexander flemming adalah antibiotic penisiln. Antibiotic merupakan zat yang diperoleh dari mikro organisme yang dapat menghambat atau membunuh mikro organisme lain.
6. Zat radioaktif
Zat radioaktif adalah zat yang secara aktif memancarkan sinar atau partikel radio aktif. Sinar radioaktif terdiri atas sinar alfa, beta, proton, gamma, dan sinar neutron
a. Lodin-131(1-131)
Lodin merupakan zat radioaktif yang dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok dan untuk mendeteksi jaringan kangker otak.
b. Kolbalt-60(Co-60)
Zat radioaktif ini memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk membunuh sel-sel kangker. Co-60 juga sering digunakan dalam pengobatan penyakit leukemia
c. Teknetium-99(Tc-99)
Unsur Tc-99 di gunakan untuk membunuh sel-sel kangker
d. Fosfor-32(P-32)
Unsur P-32 digunakan untuk menyembuhkan penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang berlebihan zat ini disuntikan kedalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta akan menghambat pembentukan sel darah merah pada sum-sum tulang
e. Talium-201(Tl-201)
Zat radioaktif Tl-201 di gunakan untuk mendeteksi penyakit jantung dan kelainan pada pembuluh darah.
f. Besi-59(Fe-59)
Zat radioaktif ini digunakan untuk mempelajari proses pembentukan sel darah merah.
vDosis Maksimum Obat
Pemakaian obat yang digunakan untuk dimaka, diminum, disuntikan, atau dengan cara lain yang intinya untuk dimasukkan ke dalam tubuh pasien atau konsumen, menurut Ditjen Pengawas Obat dan Makanan (POM) Depkes RI , karena pertimbangan khasiat dan dampak jumlah pemakaiannya perlu ditetapkan dosis pemakaian obat tersebut dalam dosis maksimumnya.
Dosis maksimum obat yang tertera dalam Farmakope Indonesia adalah dosis untuk otang dewasa untuk sekali dan sehri pemakaian, tidak boleh dilampaui kecuali jika dibelakang jumlah obat dibubuhi tanda seru dan paraf dokter penulis resep. Kecuali dinyatakan lain, dosis maksimum yang tertera dalam monografi adalah dosis maksimum untuk pemakaian melaui mulut. Bahan obat tertentu yang perlu ditetapkan dosis maksimumnya tercantum dalam daftar obat pada Farmakope Indonesia.
0 Response to "PERANAN KIMIA ANALISIS DALAM BIDANG KEDOKTERAN"
Posting Komentar