Pernikahan. Seuatu yang sudah pasti jadi impian setiap orang yang ingin membangun keluarga saat sudah tiba masanya. Aku sebagai perempuan yang hampir masuk di fase mid-twenties pun mulai merasakan hype-nya. Pengen? Iya dong! Kapan? Nah itu yang belum tahu. Mikirin? Udah sih walau baru angan-angan aja. Hehehe.
Beberapa waktu belakangan banyak diskusi yang terjadi antara aku dan teman-temanku yang akan nikah deket-deket ini. Ada yang tahun ini, ada yang tahun depan. Saat diskusi, mereka secara nggak langsung menarik aku untuk ikut mikir, kira-kira perayaan yang oke buat pesta pernikahan tuh kayak gimana.
First of all, I want to say that the essential of marriage is the personality of the couple and the marriage itself. Aku sedih saat tahu ada banyak orang di luar sana yang rela utang sana-sini hanya untuk memuaskan hasrat pesta pernikahan yang mewah dan megah. Demi apa? Demi pamer. Please people, buat kalian yang mau nikah, jangan sampe utang atau nguras tabungan yang harusnya bisa buat modal usaha atau nyicil KPR. Banyak kasus pasangan yang abis nikah malah terbebani masalah hutang dan pernikahannya berjalan dengan tidak baik karena stress masalah keuangan di awal pernikahan. Selain si pasangan yang terbebani, orang tua pun juga ikut stress. Harusnya pas nikah udah lepas masalah finansial dari orang tua, ini malah nambahin beban orang tua.
Kalau kamu minta nasehatku tentang pesta pernikahan, jawabanku cuma satu: sesuaikan dengan dana yang kamu punya. Masalah dana pesta pernikahan itu sendiri juga harus terbuka antara keluarga calon pengantin perempuan dan keluarga calon pengantin laki-laki. Jangan sampe ada masalah setelah pesta pernikahan selesai. Keterbukaan ini akan membawa ke jalan tengah nantinya pesta pernikahan bakal diselenggarakan seperti apa. Kalau memang dananya cukup buat ijab kabul di KUA dan syukuran kecil-kecilan, yaudah itu aja. Jangan dipaksain sampe harus hutang. Sedih coi... Maunya seneng-seneng, malah jatuhnya stress mikirin hutang.
Buat siapa pun di antara temen-temen yang akan menikah, jangan lupa bahwa inti dari pernikahan itu sendiri yang paling penting adalah kehidupan setelah ijab kabul. Tolak ukur dari kesuksesan suatu pernikahan tidak dilihat dari resepsinya, kok. Sukses atau tidaknya suatu pernikahan itu dilihat dari bagaimana kamu dan pasangan berusaha untuk berkembang menjadi lebih baik bersama-sama. Tabungan yang kamu dan pasangan kamu punya bisa diinvestasikan pada hal-hal yang lebih penting seperti rumah, usaha, atau dana pendidikan anak. Bisa resepsi dan mengundang teman-teman saat pesta pernikahan itu bonus. Jadi kalau tidak bisa, ya nggak masalah. I hope the best for your marriage.
0 Response to "Pernikahan Bukan Sekedar Pesta"
Posting Komentar