Diana Rikasari dan
Dinda Puspitasari akhirnya kembali lagi berkolaborasi dalam
#88LoveLife yang keluar dalam versi keduanya beberapa bulan yang lalu. Karya dengan judul #88LoveLife Vol. 2 pun kembali viral di berbagai platform media sosial dengan berbagai quote yang ada di dalamnya. Sebagai penggemar Diana Rikasari yang sudah mengikuti blognya sejak tahun 2009, saya tidak mau ketinggalan untuk segera mendapatkan satu
copy #88LoveLife Vol. 2 yang kali ini hadir dengan cover berwarna
fuschia dan
silver.
Awal follow blog Mbak Diana 7 tahun yang lalu, aku lebih banyak terfokus pada fashion style-nya saja. Saat itu Mbak Diana masih mengambil foto di salah satu sudut kamarnya
kalau tidak salah dan sering kali postingannya berisi
event-event yang dia datangi pada saat itu bersama sang pacar yang sekarang sudah menjadi suaminya. Hihihi. Lucu banget kalau inget dulu Mbak Diana masih belum sering menggunakan eyeliner dan rambutnya masih panjang. Tapi menurutku,
more aging she is, much chicer she'll be. Itu dari soal penampilan. Kalau dari soal pemikiran, menurutku Mbak Diana semakin dewasa dan kepribadiannya semakin berwarna, terlebih setelah menikah dan memiliki buah hati. Bahkan sering kali email yang aku dapatkan seputar postingan terbarunya di blog justru berisi tulisan-tulisan seputar pemikirannya. Sebelum tidur, aku sering sempatkan untuk membaca blog-post terbarunya dan menganggukkan kepala saat tulisannya berisi seputar sesuatu yang kebetulan terjadi juga padaku. Bahkan tak jarang aku
screenshoot buah pemikirannya dan aku sebarkan di Path atau aku jadikan
display picture BBM. Hingga pada suatu hari, Mbak Diana memutuskan untuk membukukan pemikiran-pemikirannya itu dalam #88LoveLife dan bekerja sama dengan Mbak Dinda sebagai illustratornya.
Untuk aku, #88LoveLife bukan hanya sebuah buku yang dibaca, selesai, taruh di rak buku. Buku ini adalah sebuah paket pemikiran yang apa adanya dan jujur dari seorang Diana Rikasari, dimana di dalamnya terdapat banyak pesan seputar masalah-masalah yang kita sering hadapi.
It's about how to be the best version of ourselves, how to upgrade our personality to be better and much better day by day, to be blessed of the life God gives to us. Cara penyampaiannya juga bukan dengan tips berupa nominal-nominal tentang apa saja yang harus kita lakukan, tapi lebih ke
self reflection tentang apa yang kita lalui maupun yang kita hadapi. Inilah yang paling aku suka dari #88LoveLife. Mbak Diana
doesn't lecture me there. She reflected herself and that makes me reflecting myself too.
Dari semua quotes dan cerita yang ada di #88LoveLife Vol. 2, aku paling suka saat Mbak Diana berbicara seputar
haters or people who always see the negatives on us no matter how much we do good things for them. Terus terang, aku bukan orang yang mampu dengan mudah untuk tidak peduli dengan omongan orang lain apalagi kalau hal itu negatif. Terlebih lagi kalau di-cap negatif oleh orang yang bahkan tidak mengenalku sama sekali. Sebanyak apapun aku minta maaf, kalau orang itu sudah terlalu dendam kepadaku, aku tidak akan pernah bisa memperbaiki hubunganku dengannya. Hal ini sering membuatku tidak tenang bahkan susah tidur sampai mimpi minta maaf berkali-kali kapada orang tersebut karena aku tidak pernah bisa menemuinya secara langsung karena yang bersangkutan tidak pernah ingin bertemu denganku. Namun Mbak Diana di bukunya membuatku mengingat satu hal penting:
tidak semua orang akan menyukai kita. Tidak perlu kita melakukan apapun supaya semua orang bisa menyukai kita. Perbedaan akan terus ada selama bumi ini masih berputar. Jangan merasa sedih apabila hal ini terjadi. Apabila mereka tak mampu memaafkan kita, setidaknya kita yang memaafkan mereka dan memaafkan diri kita sendiri.
Tentang hubungan Mbak Diana dengan sang suami,
OMG I'm so inspired. My bf 's name is started by S too so sometime I called him S on my blog. LOL. Tapi bukan itu yang yang aku maksud.
I love her compassion and love towards her loved ones. Her family, her friends, her husband, and her son are the most precious people for her. Aku pun sayang banget sama teman-temanku, keluargaku, dan pacarku. Menurutku, mereka adalah alasan di balik kekuatanku. Mereka selalu mengingatkanku pada Allah dan arti dari kerja keras serta motivasi positif yang tidak pernah surut. Bahagia dan sedih, mereka selalu ada untukku. Mbak Diana seakan-akan mengingatkan kita untuk terus bersyukur dengan apa yang kita punya dan untuk selalu melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang kita sayangi.
Tentang #88LoveLife, buku ini semakin terasa hidup dengan goresan tangan seorang Dinda Puspitasari, sang illustrator. Ilustrasinya sangat berwarna dan benar-benar cocok dengan karakter Mbak Diana dan #88LoveLife itu sendiri. Jujur, kalau harus memilih, nggak tahu harus pilih yang mana! Semuanya keren, lucu, dan bikin iri sama kemampuannya Mbak Dinda dalam menciptakan berbagai ilustrasi tersebut. Aku mengagumi karya-karya Mbak Dinda di #88LoveLife Vol. 1 dan Vol. 2. Sepertinya ilustrasi inilah yang paling aku sukai dan rasanya
aku banget!
#88LoveLife adalah karya yang membangun optimisme, rasa percaya diri, pengingat untuk terus melakukan kebaikan, dan peningkat rasa syukur atas apa yang telah kita punya sebagai manusia. Just like the title of this post, #88LoveLife is the prettiest package of self-motivation quotes. Have you grab one for yourself?
Tulisan ini disertakan dalam #88LOVELIFEBlogCompetition
0 Response to "#88LoveLife Vol. 2: The Prettiest Package of Self-Motivation Quotes"
Posting Komentar