Masuk ke dalam Pasar Kangen, aku dan Sandi, langsung menyambangi stand makanan yang menjual koyor. Sebenaranya nggak perlu ke Pasar Kangen sih kalau mau koyor. Di beberapa sudut pasar Beringharjo pun sudah tentu ada. Tapi kebetulan karena sedang main ke Pasar Kangen, kami berdua langsung menyerbu stand-stand makanan yang menggugah selera. Sembari menunggu pacar yang sedang antri koyor, aku jalan ke arah stand "mendes" alias mendoan ndeso. Dengan Rp 10.000,- aku udah dapet 3 lembar mendoan yang berukuran jumbo.
Setelah mendapatkan mendes aliasmenthel ndeso mendoan ndeso, aku balik lagi ke stand sate-satean dimana pacar sedang ngantri. Awalya pengen banget sate ayam dan koyor, cuma karena sate ayamnya harus nunggu agak lama, jadi beli koyor aja.
Setelah mendapatkan mendes alias
Rasanya? Uh! Nak nan.
Kalau ditanya seputar jajanan apa yang paling laris di Pasar Kangen Jogja, aku ngerti banget apa jawabannya. Semua makanan yang mengandung unsur kenangan indah pasti laris! Makanan yang mengandung unsur kenangan indah? Emang ada? Ada dong! Ada es gandoel dan telur gulung yang bikin banyak pengunjung nggak bisa tahan dengan nostalgia SMA SD yang udah pasti sering jajan 2 makanan ini. Jauh sebelum tahu bulat enyoi enyoi menyerang mindset anak-anak tentang jajan enak, sudah ada es gandoel dan telur gulung yang mendominasi otak anak-anak jaman dulu.
Kalau ngomongin yang kayak gini, jadi ketauan banget umurnya berapa.
Kalau ngomongin yang kayak gini, jadi ketauan banget umurnya berapa.
Setelah jajan mendoan dan koyor, kami langsung jalan-jalan ke berbagai stand yang menjual pernak pernik jadul. Tahun ini nggak banyak perbedaan sih... Selain ada berbagai stand makanan tradisional dari berbagai kota, khususnya kota-kota daerah Jawa Tengah dan DIY, serta berbagai stand yang menyediakan barang-barang antik, mulai dari uang lama sampai majalah maupun buku-buku bekas yang terbit tahun 70an.
Sejak pertama kali menyambangi Pasar Kangen dari tahun 2013 hingga sekarang, rasanya makin banyak stand yang menghadirkan kenangan-kenangan tempo dulu. Berbagai elemen kenangan seperti musik, fashion, mata uang, literatur, dan barang-barang lawas lainnya memang sudah jadi ciri khas Pasar Kangen. Memang event ini bikin tambah kangen dengan keindahan di masa lalu.
Selain makanan dan barang-barang lawas yang dijajakan di Pasar Kangen, ada juga panggung hiburan yang disediakan untuk menghibur para pengunjung event yang hadir kesembilan kalinya di Taman Budaya Yogyakarta ini. Pas lagi asyik jajan jenang, aku nggak bisa nahan ketawa karena celetukan-celetukan lawas yang dibawakan oleh Orkes Congor 'Sakpenake' di panggung Pasar Kangen Jogja Senin sore kemarin. Kayanya aku tau deh kenapa kok dinamai Orkes Congor 'Sakpenake'. Pancen congore sik nyanyi mung nggambleh sak penake dhewe (memang mulutnya yang nyanyi cuma ngomong seenaknya sendiri). Hahahahaha.
Orkes Congor 'Sakpenake' yang turut menghibur pengunjung Pasar Kangen Jogja IX
Buat kamu yang belum dateng ke Pasar Kangen Jogja tahun ini, masih ada kesempatan sampai tanggal 27 Juli 2016! Ajak temen-temen kuliah, kolega di kantor dan keluargamu supaya bisa ikut menikmati indahnya Pasar Kangen Jogja.
Jadi, udah ke Pasar Kangen Jogja belum?
0 Response to "Nostalgia Massal di "Pasar Kangen Jogja IX”"
Posting Komentar